Analisis Hukum Terhadap Residivis Tindak Pidana

Authors

  • Dewi Anggreani Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia, Indonesia Author
  • Aan Aswari Fakultas Hukum, Universitas Muslim Indonesia, Indonesia Author

Keywords:

Residivis, Tindak Pidana, Analisis Hukum

Abstract

This study aims to identify the factors that influence recidivist inmates (repeat offenders) to commit crimes again at Class IIB Detention Center in Sidenreng Rappang. It also seeks to analyze the efforts implemented in the rehabilitation of recidivist inmates at the Class IIB state detention facility in Sidenreng Rappang. This research employs an empirical juridical legal research method, focusing on the analysis of both primary and secondary data using qualitative data analysis techniques. The results of this study reveal several factors that trigger recidivism and emphasize the crucial role of correctional institutions in preventing the repetition of criminal acts. Factors that contribute to an individual reoffending include environmental or social influences, lack of openness within the family, dependency, as well as pressures or demands related to employment and economic conditions. Additionally, character and skill development training provided by correctional institutions is often not optimally applicable once former inmates return to society. Rehabilitation conducted within the correctional institution—both in terms of personality development and fostering independence—is expected to help prepare inmates for reintegration into their social environment and reduce the rate of reoffending. Discipline during the rehabilitation process is also essential so that inmates feel deterred and do not repeat their actions in the future. This study recommends that the detention center differentiate its rehabilitation programs between first-time offenders and recidivist inmates. Rehabilitation should be tailored to the specific conditions of each inmate, thereby making efforts to prevent recidivism more effective.

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi narapidana residivis (PengulanganTindak pidana) kembali melakukan tindak pidana di Rutan Kelas IIB Sidenreng Rappang.Untuk menganalisis upaya yang diterapkan dalam pembinaan narapidana residivis di rumah tahanan negara kelas IIB sidenreng rappang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis empiris dengan berfokus menganalisis data primer dan data sekunder menggunakan teknis analisis data kualitatif Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang memicu terjadinya residivis serta peran penting lembaga pemasyarakatan dalam upaya pencegahan pengulangan tindak pidana. Faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk kembali melaukan tindak kejahatan antara lain adalah pengaruh lingkungan atau pergaulan ̧kurangnya keterbukaan dalam keluarga ̧ketergantungan ̧serta adanya tekanan atau tuntutan pekerjaan dan ekonomi. Selain itu ̧pelatihan karakter dan keterampilan yang diberikan lembaga pemasyarakatan sering kali tidak dapat diterapkan secara optimal ketika mantan narapidana kembali ke masyarakat. Pembinaan yang dilakukan di lembaga pemasyarakatan baik dalam bentuk pengembangan kepribadian maupun kemandirian ̧diharapkan mampu mempersiapkan narapidana agar dapat diterima kembali di lingkungan sosialnya dan menekan angka pengulangan tindak pidana. Disiplin dalam proses pembinaan juga sangat penting agar narapidana merasa jera dan tidsk mengulangi perbuatannya di masa yang akan datang. Rekomendasi Penelitian ini agar pihak rumah tahanan membedakan program pembinaan antara narapidana yang baru pertama kali melakukan tindak pidana dengan narapidana residivis atau yang telah mengulangi perbuatannya. Pembinaan sebaiknya disesuaikan dengan kondisi masing- masing narapidana ̧sehingga upaya untuk mencegah terjadinya pengulangan tindak pidana dapat lebih efektif.

Downloads

Published

2025-09-01

How to Cite

Analisis Hukum Terhadap Residivis Tindak Pidana. (2025). LEGAL DIALOGICA, 1(1), 492-502. https://jurnal.fh.umi.ac.id/index.php/legal/article/view/1402