Kekuatan Pembuktian Kesaksian Justice Collaborator Dalam Sistem Peradilan Pidana

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan pembuktian kesaksian justice collaborator dalam sistem peradilan pidana Indonesia serta mengidentifikasi bentuk perlindungan hukum yang dapat diberikan kepada mereka. Justice collaborator merupakan individu yang terlibat dalam suatu tindak pidana tetapi memberikan kontribusi signifikan untuk mengungkap pelaku utama atau kejahatan yang lebih besar. Perannya penting terutama dalam kasus korupsi, narkotika, dan terorisme. Meskipun diakui dalam sistem hukum, kekuatan pembuktian keterangan justice collaborator seringkali dipertanyakan, terutama terkait kredibilitas dan keabsahannya sebagai alat bukti. Penelitian ini menggunakan metode normatif dengan pendekatan studi pustaka terhadap berbagai bahan hukum primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan pembuktian kesaksian justice collaborator sangat bergantung pada dukungan alat bukti lain yang sah sesuai Pasal 184 KUHAP. Selain itu, pelaksanaan peran mereka menghadapi tantangan seperti ancaman terhadap keselamatan serta inkonsistensi dalam pemberian perlindungan dan penghargaan hukum. Perlindungan hukum yang lebih baik diperlukan untuk memastikan kontribusi mereka dapat berkelanjutan dalam membantu pengungkapan kejahatan. Rekomendasi yang dihasilkan mencakup penguatan regulasi terkait perlindungan hukum dan prosedur pembuktian justice collaborator agar dapat diterapkan secara konsisten dan menjunjung tinggi prinsip keadilan.